Kamis, 17 Oktober 2013

Khadijah Menyelimuti Rasulullah SAW

Diriwayatkan oleh Bukhari dari Jabir bin 'Abdullah bahwa Rasulullah Saw. menerangkan peristiwa turunnya surah Al-Muddassir, "Setelah selama sebulann aku berada di gua Hira (untuk ber-tahannus mencari kebenaran) dan aku bermaksud hendak meninggalkannya, tiba-tiba terdengar suara memanggilku. aku melihat ke kiri dan ke kanan, namun aku tidak melihat apa-apa. kemudian ke belakang, tetapi aku juga tidak melihat sesuatu apapun. lalu aku tengadahkan kepalaku ke atas, tiba-tiba aku menagkap bayangan dari malaikat (Jibril) yang sedang duduk di antara kursi antara langit dan bumi. malaikat itu sedangberdoa kepada Allah. aku sangat takut dan segera meninggalkan gua Hira. oleh karena itu, aku buru-buru pulang dan menemui Khadijah seraya berkata, "Selimuti aku, selimuti aku hai Khadijah, dan tolong basahi tubuhku dengan air dingin." Khadijah memenuhi permintaanku. ketika beliau tertidur berselimutkan kain yang menutupi seluruh tubuhnya, turunlah ayat, Wahai orang yang berselimut, bangunlah lalu beri peringatan. (QS Al-Muddassir 74 : 1-2).

Pada ayat ini disebutkan bahwa Nabi Muhammad sedang tidur dalam keadaan berselimut karena diliputi perasaan takut melihat rupa malaikat Jibril. lalu turunlah wahyu yang memerintahkan agar ia segera bangun dan memperingatkan umat yang masih sesat itu supaya mereka mengetahui jalan yang benar.

Perkataan "qum" (bangunlah) menunjukan bahwa seorang rasul harus rajin, ulet, dan tidak mengenal putus asa karna ejekan orang yang tidak senang menerima seruannya. rasul tidak boleh malas dan berpangku tangan. sejak ayat ini turun, Nabi Muhammad tidak pernah berhenti melaksanakan tugas dakwah. sepanjang hidupnya diisi dengan berbagai kegiatan yang berguna bagi kepentingan umat dan penyiaran agama islam.

Simpulan dari ayat ini adalah diantara perintah Allah khususnya kepada Rasulullah Saw. dan umumnya kepada umat islam adalah membuang sejauh-jauhnya sifat-sifat malas dan harus selalu gesit serta dinamis dalam menyeru dan memperingatkan manusia dengan ayat-ayat Allah. (Departemen Agama RI, Al-Quranulhakim wa Tafsiruhu, Jilid 5, 2009 : 413-417).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar